Didi Kempot Tutup Masa Orientasi Mahasiswa Universitas Merdeka Malang
Malang, IDN Times - Sewu kuto uwis tak liwati. Sewu ati tak takoni. Nanging kabeh podo rangerteni. Lungamu neng endi. Itu adalah sepenggal lirik lagu milik Didi Prasetyo atau yang biasa dikenal sebagai Didi Kempot yang berjudul Sewu Kutho. Lagu tersebit menjadi pembuka saat dirinya menghibur ribuan mahasiswa baru Universitas Merdeka Malang, Selasa (24/9) malam di Lapangan Rampal, Kota Malang.
Sontak saja, ribuan mahasiswa yang sedari sore sudah menunggu kehadiran penyanyi yang dijuluki The Goodfather of Broken Heart tersebut langsung larut dalam alunan musik dan lagu yang dibawakan oleh sang maestro. Bahkan mahasiswa baru tersebut tak malu-malu untuk ikut bergoyang dam bernyanyi mengikuti irama lagu.
1. Sebut Malang barometer musik Indonesia
Antusiasme yang ditunjukkan para mahasiswa baru itu tampaknya membuat sang maestro musik campursari tersebut merasa takjub. Apalagi kali ini memang anak muda lebih mendominasi saat pertunjukkan. Namun, mereka tak malu dan tetap bisa menerima genre musik yang awalnya dinilai bukan untuk kaum muda.
"Sekali lagi saya katakan, Malang adalah barometer musik di Indonesia. Semua genre musik bisa diterima di sini," ucapnya disambuat riuh mahasiswa.
2. Total nyanyikan 8 lagu
Sepanjang pertunjukan, Didi Kempot total membawakan 8 lagu hits miliknya. Selain Sewu Kuto, beberapa lagu seperti Layang Kangen, Cidro, Banyu Langit, Kalung Emas, Suket Teki hingga Pamer Bojo sukses menghipnotis para mahasiswa baru. Bahkan mereka begitu menikmati lagu demi lagu yang dibawakan oleh adik kandung dari pelawak legendaris, Mamik Prakoso tersebut.
3. Puji para mahasiswa baru Unmer
Tak hanya itu saja, penyanyi berusia 53 tahun itu juga memuji para mahasiswa baru Universitas Merdeka Malang. Ia menyebut bahwa para mahasiswa sangat luar biasa. Mereka betul-betul menikmati setiap lagu yang dinyanyikan. Hal itu baginya menjadi apresiasi luar biasa. Bahkan Didi Kempot berkelakar bahwa dirinya akan bekerja di Unmer setelah itu.
"Habis ini saya sama pak rektor akan diangkat menjadi kepala penitipan sepeda," kelakarnya disambur tawa ribuan mahasiswa.
4. Ajak pimpinan kampus untuk bernyanyi
Tak hanya bernyanyi seorang diri, Didi Kempot juga mengajak para pimpinan kampus untuk turut bernyanyi. Didi juga memuji Rektor Universitas Merdeka Malang, Prof Dr Anwar Sanusi sebagai seorang seniman. Sebab, sebalumnya ia memainkan drummer untuk mengawali sambutan penutupan orientasi mahasiswa baru tersebut.
"Pak rektor ini ternyata seniman juga. Jadi harus diajak nyanyi dulu," tandas Didi Kempot.













