Surabaya, IDN Times - Dia menarik napas panjang. Sejenak, kepalanya menunduk. Pandangannya menerawang ke atas, seolah sedang berpikir keras.
Mulut perempuan itu masih gagap. Terbata-bata. Seakan sulit untuk mengungkapkan seluruh isi hatinya. Kenangan kelamnya memang begitu menyakitkan. Getir. Meskipun dia sudah melaluinya dengan hati yang tegar. Dia meminta IDN Times memanggilnya "Elena". Tentu bukan nama aslinya.
Lagu "Yesterday" karya The Beatles mengiringi pertemuan kami di salah satu kafe yang ada di Surabaya, Jumat lalu (22/11). Elena kemudian mulai mau bercerita. Meskipun masih belum yakin untuk memilah, mana cerita yang akan dibagikannya kepada IDN Times.
"Aku bingung harus mulai dari mana," ucap Elena mengawali ceritanya.
Enam tahun lamanya Elena menanggung beban yang menggunung. Elena merupakan korban kekerasan seksual. Tentu saja dia sangat terpuruk. Dia sempat pergi dan diasingkan sang kekasih. Tapi, hidup harus berlanjut.
Elena tak mau selamanya hancur. Dia harus memulainya lagi. Hidup membaur dengan banyak orang. Pelan-pelan, dia melepaskan memori pahitnya. Menatap masa depan yang masih panjang. . . . . .