Dinas Perdagangan Kota Malang Tepis Isu Rencana Impor Daging
Malang, IDN Times - Kebutuhan masyarakat untuk konsumsi daging cukup meningkat. Keadaan itu pun memunculkan isu akan ada impor daging. Tak ayal hal itu membuat pedagang di beberapa pedagang di Kota Malang khawatir. Hal itu akan membuat daging lokal menjadi tersaingi daging impor yang dinilai memiliki harga lebih murah.
1. Maksimalkan potensi daging lokal
Hal itu seperti diungkapkan Umi Salamah, salah satu pedagang daging di Pasar Besar Kota Malang. Ia berharap pemerintah bisa memaksimalkan potensi daging lokal. Sehingga nantinya tak perlu melakukan impor daging untuk memenuhi daging lokal.
"Kami berharap tidak ada impor daging lagi," ucapnya.
2. Kebijakan impor masih belum ada
Sementara itu, menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perdagangan kota Malang, Wahyu Setianto menjelaskan bahwa dirinya sejauh ini masih belum mendapat kabar dari pusat. Sehingga hal itu dinilai hanya sebatas kekhawatiran dari pedagang.
"Kami masih akan koordinasikan dengan Dinas Perdagangan pusat mengenai hal itu. Tetapi yang jelas sejauh ini masih belum ada kebijakan itu," bebernya.
3. Daging lokal masih mencukupi
Wahyu menyebut saat ini daging lokal masih mencukupi. Bahkan saat Dinas Perdagangan melakukan survey ke beberapa pasar, daging lokal masih lebih banyak diminati oleh masyarakat. Pedagang daging lokal juga lebih banyak ketimbang daging impor.
"Masyarakat juga lebih banyak mengonsumsi daging lokal ketimbang impor," sambungnya.
4. Harga daging masih normal
Sementara itu, terkait harga sejauh ini masih normal. Belum ada peningkatan harga pada komoditas daging. Maka dari itu, pedagang diminta untuk tak khawatir mengenai kabar bakal adanya impor daging dari luar negeri.
"Saat ini harga daging masih normal kisaran Rp 110 ribu. Belum ada perubahan terkait harga," tandasnya.
