Malang, IDN Times - Apa yang terlintas difikiran anda ketika pertama kali mendengar kata Klompen ? mungkin sebagian orang berfikir bahwa Klompen adalah sandal tradisional dari kayu. Lalu pada bagian lengkungan atas dari karet atau semacam spons dan banyak digunakan di masjid atau mushola untuk alas saat berwudhu. Sebagian lagimungkin malah tak tahu apa itu klompen. Ya, klompen atau sandal berbahan dasar kayu mungkin dianggap barang tradisional dan kurang menarik.
Namun siapa sangka, dengan sedikit sentuhan kreatifitas dan penggabungan dengan seni lain, klompen yang awalnya dinilai tradisional dan tak menarik justru menjadi barang cantik dan bernilai seni tinggi.
Adalah Dian Rusdianto dan sang istri yang mampu membuat terobosan menarik tersebut melalui "Dinara Wooden Heels". Berkat tangan terampil dan sedikit inovasi, klompen yang awalnya terkesan "ndeso" mampu dikombinasikan dengan bahan lain berupa kain Batik. Kombinasi tersebut menghasilkan sebuah karya berupa sandal Batik atau klompen Batik yang memiliki nilai jual.