Surabaya, IDN Times - Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman menyebut, peternakan sapi di Indonesia terus tumbuh pesat. Salah satu provinsi penunjang disebutnya ialah Jawa Timur (Jatim).
"Kami apresiasi Ibu Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa luar biasa, dimana kelahiran, produksi, kelahiran sapi setiap tahun untuk seluruh Indonesia itu 40 persen lebih," ujarnya saat di Hotel Mercure, Surabaya, Kamis (10/10).
Amran berharap ada lima provinsi yang memiliki potensi pengembangan ternak sapi seperti Jatim. Sehingga, ke depan Indonesia dapat melakukan ekspor yang besar ke Asia.
"Karena kebutuhan kita hanya satu juta ekor, sedangkan kelahiran di Jatim satu juta lebih. Itu sudah luar biasa," katanya.
Angka pertumbuhan ternak sapi, lanjut Amran, mengalami kenaikan pesat sejak tahun 2014. Ia membeberkan pada saat itu angkanya 14 juta ekor selama satu tahun. Saat ini, angkanya sudah menyentuh 18 juta hampir 19 juta ekor tiap tahun.
"Ada kenaikan 1 juta ekor di luar yang dipotong per tahun. Kalau dulu hanya 200 -300 ribu peningkatan per tahun," beber Amran.
Rahasia naiknya angka pertumbuhan sapi signifikan di Jatim dikarenakan adanya inseminator. Yakni memasukan secara sengaja sel sperma ke dalam rahim atau serviks seorang wanita dengan tujuan memperoleh kehamilan melalui inseminasi dengan cara selain hubungan seksual.
Maka dari itu, Amran meminta Gubernur Khofifah, membantu provinsi lain yang mendekat. "Kalau bisa daerah yang sentra produsen sapi seperti NTT, NTB, Sulsel, Lampung, Jawa Tengah, Jawa Barat kita jadikan seperti Jatim," kata Amran.
Jika metode ini bisa berjalan di seluruh provinsi, Amran optimis Indonesia bisa menguasai sapi di Asia. Ia mengungkap Indonesia sekarang bisa memproduksi Sapi Belgian Blue hingga Limousin yang bobotnya tiga sampai empat kali lipat sapi lokal.
"Kita sudah meletakkan pondasi, kita kini tinggal melanjutkan. Itu mimpi kita jadi kenyataan hari ini. Di sana tinggal dilanjutkan ke depan," pungkasnya.