8 Desa Tercemar Pipa Bocor ONWJ, KLHK Minta Pertamina Segera Atasi

Surabaya, IDN Times - Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Alam Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), M.R Karliansyah menargetkan penanganan minyak tumpah di perairan Karawang Jawa Barat bisa selesai Agustus mendatang. Dia pun meminta Pertamina melakukan langkah cepat menutup kebocoran pipa di blok Offshore North West Jawa (ONWJ) .
"Kami minta Pertamina pertama tadi bagaimana caranya itu secepatnya bisa ditutup, yang kedua bisa dikendalikan. Makanya masalah itu kita minta kebetulan ada kerja sama, sampai di pantai langsung diangkut," ujarnya saat di Hotel JW Mariot Surabaya, Kamis (25/7).
1. Bocor mengakibatkan gas keluar

Karliansyah membeberkan kalau kebocoran minyak yang terjadi di perairan Karawang mengakibatkan gas keluar, sehingga menimbulkan pencemaran. Pihaknya pun berfokus menutup kebocoran itu agar tak merembet.
"Kalau untuk menanggulangi merekasudah meminta bantuan perusahaan juga tetapi kan untuk menyumbat di semen itu rencananya dengan gripwell agak miring," katanya.
"Nah ini kan butuh waktu pengangkutan dengan gripwell, kemudian memasang alatnya. Jadi waktu diskusi kemarin mereka menyampaikan ada kemungkinan paling lambat taksirannya paling jelek itu akhir Agustus bisa tuntas penekanannya," lanjut Karliansyah.
2. Ada 8 desa yang tercemar

Karliansyah juga mengaku telah menerima laporan jika ada delapan desa yang sudah tercemar tumpahan minyak. Namun, masyarakat melakukan aksi cepat dengan membersihkan minyak tersebut untuk diangkut ke karung-karung.
"Kemarin saya menerima laporan sudah ada dua desa di Kabupaten Bekasi dan enam desa di Karawang yang sudah tercemar oleh minyak. Untungnya teman-teman cepat bekerja sama dengan masyarakat setempat, sampai di pantai langsung dikeruk, diambil dan dimasukkan ke dalam karung-karung untuk dibawa ke truk," tambahnya.
3. KLHK sudah cek langsung

Sementara terkait upaya yang telah dilakukan KLHK, Karliansyah menambahkan, telah mengecek ke lapangan. Dia menyebut kondisi gas sampai semburannya masih terus berlangsung sehingga tidak bisa meninjau lebih dekat.
"Mereka sudah melaporkan pada hari keempat kepada kami. Kemudian pada hari Sabtu pagi pukul 07.00 WIB, kami sudah ke lapangan bersama. Marena memang suasananya belum bisa diatasi dalam artian semburan tetap berjalan, gas dan yang lainnya muncul, kita tidak bisa terlalu dekat," ungkap Karliansyah.
4. Saat ini masih penyedotan minyak

Saat ini, lanjut Karliansyah, pihaknya telah melakukan upaya penyedotan minyak dengan teknik well boom, untuk kemudian diangkut ke wilayah lain. "Waktu yang hari Sabtu kan anginnya tidak terlalu, ini ombaknya juga tidak terlalu da ?masih kelihata, itu masih bisa dikendalikan oleh namanya well boom jadi dikurung, disedot, bawa kapal, diantar," pungkasnya.
















