Begini Cara Penerbang Lanud Iswahjudi Turunkan Paksa Pesawat Asing

Magetan, IDN Times – Dua penerbang pesawat tempur F-16 dari Skuadron Udara 3 Pangkalan Udara (Lanud) Iswahjudi, Kabupaten Magetan melakukan penurunan paksa atau force down pesawat jenis Boeing dari Australia, Selasa (19/3). Pesawat angkut dengan nomor penerbangan JT 2334 yang hendak menuju Singapura itu melintas di wilayah Indonesia tanpa dilengkapi izin atau flight clearance (FC).
Tidak lengkapnya izin terbang itu diketahui dari informasi yang disampaikan otoritas navigasi udara Indonesia (Air Nav) melalui komunikasi radio. Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) akhirnya memerintahkan dua penerbang F-16 terbang untuk melakukan identifikasi visual dan penyergapan.
1.Simulasi merupakan bagian dari latihan

Dari hasil identifikasi diketahui pesawat asing itu benar-benar tanpa dilengkapi izin masuk wilayah udara Indonesia. Force down akhirnya dilakukan. Pilot pesawat Boeing dari Australia, yakni mr. Han cook dan sejumlah kru di dalamnya ditangkap lantas diinterogasi.
“Untuk lebih meyakinkan mereka dari mana, pesawat dari mana, apa niatnya, dan seterusnya. Ini merupakan bagian dari kegiatan latihan yang kami beri nama ‘Elang Gesit’,” kata Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama Widyargo Ikoputra.
2.Seluruh unsur di Lanud dilibatkan

Menurut Iko, panggilan akrab Widyargo Ikoputra, latihan ‘Elang Gesit’ itu berlangsung selama tiga hari yang dimulai sejak Selasa (19/3) hingga Kamis (21/3). Seluruh personel dari sejumlah satuan, seperti Skuadron Udara 3, Skuadron Udara 14, Skuadron Udara 15, Intelijen, Sentral Komunikasi, Polisi Militer, dan Rumah Sakit Angkatan Udara dr Efram Harsana dilibatkan.
“Kemampuan yang dimiliki harus dijaga kualitasnya dengan cara latihan. Latihan ini sudah berjalan pada tahun lalu secara parsial dan dilakukan secara gabungan,” ia menjelaskan.
3.Sebagai upaya pengembangan taktik dan teknik sistem operasi udara

Latihan Elang Gesit 2019 mengangkat tema ‘Satuan tugas tempur melaksanakan operasi udara di wilayah Jawa Timur guna mendukung tugas pokok Komando Tugas Udara Gabungan dalam rangka menegakkan dan mengamankan kedaulautan NKRI’. Latihan tersebut dimaksudkan untuk menguji dan meningkatkan kemampuan dan kesiapan seluruh unsur di jajaran Lanud Iswahjudi.
Dalam latihan itu, menurut Iko, semua unsur dan staf akan diuji kesiapan operasionalnya mulai dari menganalisa dan menguji doktrin, mengaplikasikan prosedur. Juga, mengembangkan taktik dan teknik sistem operasi udara pertahanan pangkalan.
“Skuadron udara punya pesawat terbang, maka dilatih kemampuan terbangnya. Polisi Militer bagaimana menjalankan tugasnya, intelijen, rumah sakit tentang bagaimana memberikan pelayanan kesehatan bagi penerbang,” ia menjelaskan.
4.Ditinjau tim dari Mabes AU dan Koopsau II

Selama latihan Elang Gesit berlangsung, Iko melanjutkan, tim dari Mabes Angkatan Udara dan Komando Operasi Angkatan Udara (Koopsau) II yang berkedudukan di Makasar. Maka, kemampuan strategis para personel Lanud akan diketahui dalam latihan tersebut.
“Kemampuan yang harus dimiliki Lanud Iswahjudi bisa terukur pada level strategis tertentu,” kata Danlanud kepada sejumlah wartawan.
5.Penerbang Skuadron Udara 14 tetap berlatih

Khusus untuk menjaga kemampuan penerbang Skuadron Udara 14, Iko menjelaskan, dengan cara digabung dengan Skuadron Udara 3 yang merupakan home base pesawat F-16 C/D dan Skuadron Udara 15 dengan pesawat T-50i Golden Eagle. Sejak jet tempur F-5 E/F yang ber-home base di Skuadron Udara 14 dinyatakan grounded pada 2016, maka para penerbang tempur tetap berlatih di skuadron lain.
“Penerbang tempur di Skuadron 14 tidak ada yang menganggur,” ujar dia.
Bahkan, empat penerbang tempur Skuadron Udara 14 telah mengikuti program pelatihan mengawaki pesawat Sukhoi SU-30 di Lanud Hasanuddin, Makasar. Hal ini sebagai upaya persiapan menyambut kedatangan pesawat Sukhoi SU-35 dari Rusia yang direncanakan bakal mengisi Skuadron Udara 14.
















