Diduga Bingung, Pasien Ini Kabur dari RS dan Tewas di Sungai

Berdasarkan informasi yang dihimpun IDN Times, karena pihak medis belum mengetahui penyakit yang diderita, maka Edi kondisi psikis Edi terganggu. Apalagi, ia sudah merasakan sakit pada tubuhnya sejak setahun terakhir.

Beban psikisnya kian bertambah lantaran mengetahui pasien yang meninggal saat menjalani perawatan di ruang Seruni. "Kalau depresi belum bisa dipastikan (secara medis), tapi ada informasi yang menyampaikan kalau pasien ini mengalami kebingungan beberapa waktu terakhir

Karena bingung dimungkinkan membuat Edi nekat kabur dari rumah sakit, Senin dini hari. Saat itu, pihak keluarga tengah makan sahur di masjid rumah sakit. Usai menyantap makanan, pihak keluarga yakni sang istri kembali ke kamar suaminya. Namun, Edi diketahui sudah tidak lagi berbaring di tempat tidur.

Menghilangnya Edi akhirnya diketahui pihak rumah sakit. Pencarian dilakukan di sejumlah lokasi di dalam tempat pelayanan kesehatan yang berada di tepi jalur Ponorogo - Pacitan itu. "Kemungkinan, pasien pintar mengelabui petugas keamanan dengan menyembunyikan infus (yang masih melekat pada tubuhnya)," ujar Suprapto.

Beberapa menit kemudian atau sekitar pukul 03.45, Halim (46), seorang pencari kodok mengetahui sesosok tubuh yang mengambang di sungai wilayah Kelurahan Paju. Ia pun panik dan menyampaikan temuannya kepada warga lain.

Informasi tentang adanya tubuh mengambang akhirnya didengar petugas rumah sakit yang tengah melakukan pencarian terhadap Edi. Pengecekan ke lokasi dilakukan dan ternyata tubuh di sungai merupakan pasien yang sebelumnya kabur dari rumah sakit. Kondisinya sudah tidak bernyawa.

Kapolsek Ponorogo Iptu Suroso, memprediksi kenekatan korban kabur dari rumah sakit karena kondisi kejiwaannya terganggu. "Dia mengetahui ada pasien lain di sampingnya (dalam satu ruangan meninggal) dan mungkin ini membuatnya ketakutan," ujar dia. 

Suroso enggan menjelaskan lebih jauh tentang penanganan kematian Edi. Ia mengaku tidak enak lantaran yang menjadi korban adalah sesama anggota polisi. Apalagi, penyebabnya diindikasikan akibat faktor psikologis dari korban.