Jalur Ganda Madiun-Ngawi Sepanjang 26 Km akan Beroperasi Mulai Rabu

Vice President PT KAI Daop 7 Madiun Wisnu Pramudyo mengatakan, pada uji beban kali ini, pihak Satker telah memperbaiki temuan sebelumnya. Dengan demikian, pengalihan jalur lama ke jalur baru atau switchover bakal dijalankan pada Rabu (16/10).

"Ini sudah layak untuk pendinasan (pengoperasian) jalur ganda," kata Wisnu kepada sejumlah jurnalis.

Saat switchover dijalankan, maka seluruh kereta yang masuk wilayah Daop 7 Madiun akan dilewatkan di jalur ganda. Persimpangan jalur di antara Stasiun Babadan-Stasiun Geneng sepanjang sekitar 26 km sudah tidak ada.

Kendati demikian, pihak PT KAI Daop 7 Madiun belum mengubah atau menyesuaikan jadwal keberangkatan dan kedatangan kereta di sejumlah stasiun. Sebab, tahapan itu direncanakan dilaksanakan pada Desember mendatang.

Sembari menunggu jadwal baru, kecepatan maksimal kereta api yang melintas di jalur ganda tersebut dibatasi 80 km/jam. Adapun alasannya karena infrastruktur masih baru dan penggunaannya belum dapat maksimal.

"Setelah seluruh jalur ganda dioperasionalkan, titik ini (Stasiun Babadan-Stasiun Geneng) diharapkan dapat dilintasi dengan kecepatan 100 km/jam, ujar Wisnu.

Jalur ganda di wilayah PT KAI Daop 7 Madiun terbagi menjadi dua paket pekerjaan. Paket pertama Jalur Ganda Madiun Jombang (JGMJ) sepanjang 74 km. Jalur itu sudah beroperasi sejauh 54 km mulai Stasiun Baron sampai Stasiun Babadan.Untuk Stasiun Jombang sampai Baron menyusul berikutnya.

Sedangkan untuk paket dua adalah Jalur Ganda Madiun Kedungbanteng (JGMK) sepanjang 57 km. 26 km di antaranya adalah yang diuji beban pada hari ini. Yakni dari Stasiun Babadan-Geneng. Jalur ganda ini akan mulai beroperasi pada Rabu (16/10).

"Untuk operasional keseluruhan ditargetkan pada akhir November nanti," tutup Wisnu.