Jangan Terlewatkan, Banyuwangi Gelar 14 Event Sport Tourism Seru!

Banyuwangi, IDN Times - Agenda wisata Banyuwangi Festival tahun ini menyajikan belasan event sport tourism, mulai dari event lari, bersepeda, hingga duathlon. Penggemar olahraga akan diajak berkompetisi sembari menyusuri eksotisme kabupaten berjuluk The Sunrise of Java ini.
Setidaknya, ada 14 event olahraga berbalut wisata dalam satu tahun ini. Mulai dari lima kompetisi lari, tujuh balap sepeda, hingga duathlon.
"Yang paling dekat adalah Mandiri Banyuwangi Half Marathon yang bakal digelar hari Minggu, 31 Maret 2019. Event ini berkolaborasi dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
1. Peserta maraton akan melintasi jalan-jalan protokol perkotaan, areal persawahan, dan kawasan permukiman penduduk

"Di sepanjang rute, disiapkan delapan spot entertainment aneka atraksi seni daerah, seperti tari gandrung, barong osing, dan barongsai. Pasti menyenangkan, peserta serasa berekreasi saat berkompetisi,” ujar Anas.
Anas mengaku sengaja menggagas event olahraga berbalut wisata karena sport tourism telah menjadi ajang promosi efektif untuk menarik wisatawan. Belasan event tersebut akan menonjolkan beragam potensi alam yang menjadi kekuatan wisata Banyuwangi, mulai gunung, pantai, hingga perkebunan.
“Kami pastikan setiap event sport tourism yang digelar memiliki tantangan dan keunikan berbeda yang memperkaya pengalaman para pecinta olahraga,” ujar Anas.
2. Ikut kompetisi lari sembari jelajahi kaki Gunung Ijen

Selain half marathon, pada tahun ini event running yang digelar ialah Gombengsari Plantation Run (23 Juni). Peserta akan berlari dengan trek perkebunan di kaki Gunung Ijen. Banyuwangi Ijen Green Run (21 Juli) menyusul akan digelar yang masuk tahun keempat pelaksanaan.
"Sebelumnya, pada 16 Februari lalu telah diadakan Chocolate Glenmore Run dengan Chocolate Happy Cycling di kawasan sejuk perkebunan kakao di Glenmore," kata Anas.
3. Terdapat event lari lainnya, yakni Alas Purwo Geopark Green Run (17 November)

Peserta berlari di kawasan Taman Nasional Alas Purwo, yang konon hutan paling tua di Pulau Jawa. Sebelumnya, akan digelar Savana Duathlon (15 September), memadukan olahraga lari dan sepeda sembari menyusuri savana di Banyuwangi.
"Kami ingin agar Banyuwangi mulai menjadi junjungan para pecinta olahraga sambil mereka berwisata di sini. Tak hanya itu, pelajar di Banyuwangi juga kami ajak mencintai olahraga. Setiap sore hari, di Taman Blambangan ada kompetisi basket 3 on 3 dan bola voli. Juga diisi coaching clinic sejumlah cabang olahraga, wushu, taekwondo, bulu tangkis dan olahraga lainnya," kata Anas.
4. Selain lomba lari, yang hobi gowes bisa jadi peserta event balap sepeda nih

Banyuwangi Festival juga menghadirkan beragam kompetisi balap sepeda untuk berbagai segmen. Seperti Women Cycling Challenge (27 April), ajang yang diperuntukkan khusus bagi perempuan pecinta gowes.
"Mengambil tema 'Climb Sensation', pembalap perempuan ditantang menaklukkan rute menanjak di kawasan Gunung Ijen sejauh 70 km. Pastinya pengalaman seru, karena akan finis di Taman Seribu Gandrung Terakota yang ada di Lembah Ijen," kata Anas.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Wawan Yadmadi menambahkan, event sepeda lainnya adalah Blue Fire Ijen Challenge (13 Juli), Tour de Banyuwangi Ijen (23-26 September), dan Banyuwangi International BMX (26-27 Oktober).
"Dua kompetisi internasional itu telah masuk agenda organisasi balap sepeda dunia (UCI). Kompetisi ini diminati oleh pembalap sepeda profesional dari mancanegara," kata Wawan.
Kompetisi sepeda lainnya adalah Pulau Merah Cycling Adventure yang akan digelar pada 3 November.
















