instagram.com/officialputeriindonesia
Sementara, Kapolres Jember AKBP Kusworo mengatakan, dengan adanya pertemuan ini diharapkan para santri tidak perlu melakukan aksi, karena harapan kiai telah didengar langsung oleh panitia dan Bupati.
Ketua MUI Jember Halim Subahar mengatakan, pertemuan berjalan kondusif dengan menghasilkan putusan-putusan yang muncul dalam pertemuan itu akan berdampak positif di masyarakat.
“Alhamdulillah dari JFC sudah memberikan pernyataan maaf dan nanti akan disusul pernyataan maaf secara tertulis, demikian juga dari Bupati selaku penanggungjawab kegiatan JFC ini,” jelasnya.
Ketua Tanfidziyah NU Jember, KH Abdullah Syamsul Arifin menyampaikan, semuanya mengevaluasi peristiwa yang terjadi, dan menyesalkan keteloderan yang terjadi di JFC.
“Karena yang mengatraksikan adalah tamu, yang tidak sempat dicek secara keseluruhan. Dan saya minta maaf secara terbuka kepada masyarakat nasional bahkan internasional, bahwa ini dijamin tidak terjadi lagi disaat-saat yang akan datang,” imbuh pria yang akrab disapa Gus Aab ini.
Pihak manajemen JFC, Suryanto, mengaku siap memperbaiki kesalahan yang dimaksud.
“Kami koreksi bagaimana ke depannya bisa berjalan lancar dan baik, dengan mempertimbangkan berbagai hal, karena bagaimanapun juga keberadaan JFC ini harus diterima oleh sebagian besar masyarakat termasuk juga norma yang hidup di kearifan lokal kita,” katanya.
“Kelalaian dari panitia ini saya yang bertanggungjawab, dan mohon maaf karena ini sudah terjadi. Tidak jauh berbeda dengan kesalahan beberapa tahun sebelumnya yang juga terkait dengan busana. Namun, sebagai sahabat yang baik dan tulus menghargai karya sahabatnya dengan tulus itu adalah tamu kehormatan kami,” pungkasnya.