Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Lebam di Tubuh Bayi JA Bisa Berarti Kelainan Kulit atau Darah

Humas RSUD Dr Soetomo Surabaya, Pesta Parulian saat ditemui di RSUD Dr Soetomo, Senin (2/12). IDN Times/Fitria Madia
Humas RSUD Dr Soetomo Surabaya, Pesta Parulian saat ditemui di RSUD Dr Soetomo, Senin (2/12). IDN Times/Fitria Madia

Surabaya, IDN Times - Tim dokter RSUD Dr Soetomo menyatakan masih belum bisa memastikan penyebab lebam-lebam di tubuh bayi JA (4), terduga korban penganiayaan. Lebam yang menyerupai bekas luka tersebut bisa saja merupakan kelainan bawaan yang ada di tubuh sang bayi.

1. Luka lebam bayi JA bisa saja merupakan kelainan

RSUD dr. Soetomo, Surabaya. IDN Times/Ardiansyah Fajar
RSUD dr. Soetomo, Surabaya. IDN Times/Ardiansyah Fajar

Humas RSUD Dr Soetomo Surabaya, Pesta Parulian menjelaskan bahwa hingga saat ini tim dokter yang menangani bayi JA masih belum menetapkan diagnosa terhadap luka lebam yang ada di tubuhnya. Pesta menyebut banyak kemungkinan yang ada atas penyebab lebam tersebut.

"Apakah itu luka lebam lama apakah itu luka lebam atau dia memang mempunyai kelainan medik yang bisa ditandai dengan lebam-lebam di kulit. Misalnya kelainan darah," ujar Pesta saat ditemui di RSUD Dr Soetomo, Senin (2/12).

2. Butuh pemeriksaan dari dokter lintas bidang

Humas RSUD Dr Soetomo Surabaya, Pesta Parulian saat ditemui di RSUD Dr Soetomo, Senin (2/12). IDN Times/Fitria Madia
Humas RSUD Dr Soetomo Surabaya, Pesta Parulian saat ditemui di RSUD Dr Soetomo, Senin (2/12). IDN Times/Fitria Madia

Untuk memastikan apa yang terjadi terhadap sang bayi, Pesta mengatakan bahwa diperlukan pemeriksaan menyeluruh dari dokter berbagai bidang mulai dokter anak, anastesi, beda, psikiater, forensik, bahkan dokter ahli darah. Hal tersebut bertujuan agar pemeriksaan menjadi komperhensif.

"Itu sebabnya dokter dalam menegakkan satu diagnosa memerlukan pemeriksaan-pemeriksaan tambahan dan memerlukan konsultasi bidang minat lainnya," tuturnya.

3. Butuh waktu 1-2 minggu sampai diagnosanya keluar

Ilustrasi Kekerasan Anak (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi Kekerasan Anak (IDN Times/Arief Rahmat)

Agar diagnosa sang bayi dapat dipastikan dengan tepat, Pesta mengira-ngira tim dokter membutuhkan waktu 1-2 minggu. Hal ini mengingat pemeriksaan yang diperlukan berlapis-lapis. Meski diagnosa belum keluar, kasus yang kini ditangani oleh Unit PPA Polrestabes Surabaya tersebut masih berlanjut.

"Yang penting tugas kita sebagai dokter saat ini merawat anak tersebut sebaik mungkin sampai ia bisa pulih seperti sedia kala," imbuhnya.

4. Berawal dari kecurigaan para dokter

pixabay/rawpixel
pixabay/rawpixel

Sebelumnya, bayi JA diantar oleh ibunya ke RSUD Dr Soetomo lantaran demam tinggi. Sang ibu mengira bayinya mengalami keracunan. Namun ketika diperiksa oleh tim dokter, tubuh bayi JA dipenuhi dengan luka lebam.

"Akhirnya tim dokter berdiskusi lalu memutuskan untuk melapor ke polisi bahwa adanya temuan tersebut. Diduga penganiayaan," jelas Pesta.

Kepolisian pun membuat laporan level A atau temuan kasus oleh polisi. Saat ini telah ada 6 saksi yang diperiksa oleh Unit PPA Polrestabes Surabaya. 

Share
Topics
Editorial Team
Fitria Madia
EditorFitria Madia
Follow Us

Latest News Jawa Timur

See More

Naik Rp13 Ribu, Cek Daftar Harga Emas 5 Agustus 2025

24 Nov 2025, 15:43 WIBNews

artikelOnhold-ag9w

05 Nov 2025, 10:11 WIBNews