Massa Nilai Pernyataan Ketua DPRD Jatim Terlalu Normatif
Surabaya, IDN Times - Massa aksi "Surabaya Menggugat" menganggap ujaran Ketua Sementara DPRD Jatim, Kusnadi hanya normatif dan politis saja. Meski Kusnadi telah mengeluarkan pernyataan resmi, mereka masih tidak puas.
"Bapak hanya meneruskan tuntutan saja. Itu bukan yang kami inginkan. Kami mau sidang rakyat, bukan cuma mau menerima tuntutan dan diteruskan," ujar salah satu massa tak berlamamater dan menutup wajahnya dengan masker kepada Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho. Protes salah satu massa ini pun disetujui oleh massa lainnya.
Pasalnya, pernyataan yang disampaikan oleh Kusnadi merupakan tuntutan yang disampaikan oleh massa aksi sebelumnya pada Rabu (25/9), yaitu Aliansi Mahasiswa Jawa Timur. Tuntutan tersebut pun hanya berisi 6 poin. Sementara yang dibawa oleh massa "Surabaya Menggugat" sebanyak 10 poin. Salah satu poin yang tak tercantum adalah mendesak pengesahan RUU PKS.
Setelah sempat terjadi diskusi yang alot antara perwakilan massa dengan Sandi, Sandi pun bersedia memanggil kembali Kusnadi untuk berhadapan dengan massa.
"Saya manusia bertuhan. Saya mendengar istigosah itu, asmaul husna itu. Saya berjanji kepada Allah SWT sebagai Tuhanku bahwa apa yang menjadi tuntutan kalian akan saya teruskan. Kalau yamg masih ada yang tidak tercantum, buatlah secara tertulis, sepakati bersama-sama. Saya berjanji akan mengawal dan memantau perkembangan tuntutan itu. Itu adalah janji saya yang saya sampaikan," janji Kusnadi di hadapan massa.
Namun, setelah Kusnadi menuruti permintaan mereka agar 10 poin tuntutan diterima, mereka tak kunjung membubarkan diri.
Mereka meneriakkan yel-yel agar teman mereka yang diduga ditahan oleh kepolisian untuk dibebaskan. Salah satu massa aksi yang berada di barisan depan mengatakan bahwa 4 orang massa bagian mereka menghilang dan diduga ditangkap oleh kepolisian.
"Yang tiga mahasiswa. Satunya lagi bukan. Gak tahu siapa," ujar pria berpakaian serba hitam dan berkaca mata hitam tersebut.
Kejadian menghilangnya 4 orang ini pada saat mobil komando milik Himpunan Mahasiswa Islam menarik barisan dari massa. Namun belum ada yang hendak memberitahukan identitas massa yang menghilang tersebut.
Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran membantah bahwa pihaknya menahan 4 massa yang diduga menghilang sebelum pukul 12.00 WIB. Yang diperiksa saat ini oleh pihaknya hanyalah 2 orang terduga provokator. Kedua orang ini pun ditangkap sekitar pukul 15.30 WIB.
"Ndak ada," ujar Sudamiran.
















