Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pembangunan Molor, DPRD Kota Malang Sidak Pasar Sukun

Anggota DPRD kota Malang melakukan sidak ke Pasar Sukun untuk melihat progres pembangunan pasar. IDN Times/ Alfi Ramadana
Anggota DPRD kota Malang melakukan sidak ke Pasar Sukun untuk melihat progres pembangunan pasar. IDN Times/ Alfi Ramadana

Malang, IDN Times - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang menggelar sidak ke pasar barang bekas Comboran dan Pasar Sukun, Jumat (10/1). Dalam sidak kali ini, Komisi B DPRD Kota Malang melihat langsung proses perpindahan pedagang pasar Comboran dan pembangunan Pasar Sukun. Meskipun belum semuanya, tetapi beberapa pedagang sudah memulai menempati lapak yang ada di bangunan baru Pasar Comboran. 

1. Pantau langsung progres pembangunan Pasar Sukun

Komisi B DPRD Kota Malang saat melihat langsung pembangunan pasar Sukun. IDN Times/ Alfi Ramadana
Komisi B DPRD Kota Malang saat melihat langsung pembangunan pasar Sukun. IDN Times/ Alfi Ramadana

Selain melihat langsung progres pemindahan pedagang di Pasar Comboran, DPRD Kota Malang juga melihat langsung progres pembangunan Pasar Sukun. Saat tiba di lokasi, dewan melihat langsung pembangunan Pasar Sukun.

Sejauh ini pembangunan Pasar Sukun tak sesuai jadwal yang ditetapkan. Awalnya, Pasar Sukun dijadwalkan selesai pada akhir Desember 2019. Namun, hingga memasuki minggu kedua Januari, pembangunan Pasar Sukun masih belum selesai. 

"Tentu saja keterlambatan pembangunan ini sangat disayangkan. Tetapi, karena sudah terjadi, ya tentunya pemborong harus menanggung risiko dendanya," ucap Sekertaris Komisi B DPRD Kota Malang Arif Wahyudi.

2. Optimistis akhir Januari akan selesai

Sejumlah pekerja masih terus menyelesaikan pembangunan Pasar Sukun. IDN Times/ Alfi Ramadana
Sejumlah pekerja masih terus menyelesaikan pembangunan Pasar Sukun. IDN Times/ Alfi Ramadana

Meskipun demikian, Arif Wahyudi menyebut bahwa keterlambatan tersebut bisa diatasi oleh pemborong. Ia optimistis bangunan Pasar Sukun bisa selesai pada akhir bulan ini, sesuai dengan janji pemborong.

"Kami masih tetap optimistis pembangunan bisa selesai pada akhir Januari," tambahnya. 

3. Keterlambatan karena ada pembongkaran

Pekerja masih terus berburu dengan waktu untuk menyelesaikan pembangunan pasar Sukun. IDN Times/ Alfi Ramadana
Pekerja masih terus berburu dengan waktu untuk menyelesaikan pembangunan pasar Sukun. IDN Times/ Alfi Ramadana

Di sisi lain, Arif menyebut bahwa keterlambatan tersebut disebabkan beberapa hal. Salah satunya adalah proses pembongkaran bangunan lama yang juga memakan waktu. Belum lagi cuaca yang tak menentu, membuat pemborong harus memperhitungkan keselamatan para pekerja yang mengerjakan pembangunan Pasar Sukun. 

"Pembongkaran bangunan lama sendiri memakan waktu sekitar 40 hari. Hal ini juga berpengaruh pada pembangunan bangunan baru," sambungnya. 

4. Perencanaan waktu kurang tepat

Anggota DPRD berdiskusi dengan kepala Dinas Perdagangan dan pemborong Pasar Sukun. IDN Times/ Alfi Ramadana
Anggota DPRD berdiskusi dengan kepala Dinas Perdagangan dan pemborong Pasar Sukun. IDN Times/ Alfi Ramadana

Arif tak memungkiri bahwa keterlambatan penyelesaian tersebut karena ada kekeliruan dalam memperhitungkan waktu. Dewan telah meminta kepada pemborong untuk bisa segera menyelesaikan pembangunan Pasar Sukun. 

"Tentunya kami meminta untuk percepatan penyelesaian pembangunan Pasar Sukun ini," tandasnya. 

Share
Topics
Editorial Team
Alfi Ramadana
EditorAlfi Ramadana
Follow Us