PWNU Jatim Sebut Ormas "Sebelah" Merapat dan Minta Jatah Kursi Menteri

Surabaya, IDN Times - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno diisukan tidak lagi harmonis. Bahkan, Partai Amanat Nasional (PAN) pun dikabarkan segera hengkang dari koalisi Indonesia Adil Makmur tersebut. Kabar itu didengar oleh PWNU Jatim.
Ketua PWNU Jatim, Marzuki Mustamar, menitipkan pesan kepada Calon Wakil Presiden (Cawapres) Ma'ruf Amin berkaitan dengan hal tersebut.
1. Ada ormas yang akan merapat dan minta imbalan posisi menteri

Ketua PWNU Jatim, Marzuki Mustamar, pun segera menitipkan pesan kepada Calon Wakil Presiden (Cawapres), Ma'ruf Amin. Karena, ia mendengar kalau ada organisasi masyarakat (ormas) yang merupakan afiliasi dari PAN dan pengusung Prabowo-Sandiaga segera merapat ke Jokowi-Ma'ruf.
Tentunya, merapatnya ormas tersebut dengan permintaan posisi menteri. "Kami juga ingin matur (bilang), ada pendukung sebelah yang ingin bergabung dan minta jatah menteri," ujarnya di depan Ma'ruf di Kantor PWNU Jatim, Minggu (28/4).
2. Sarankan diberi satu posisi menteri saja

Marzuki menambahkan, kalaupun ormas dan partai sebelah yang merapat ke Jokowi-Ma'ruf Amin permintaannya diakomodasi, ia menyarankan diberi satu posisi menteri saja. Itu pun kecuali kursi Menteri Pendidikan dan Menteri Agama.
"Kalau itu memang diakomodasi, jangan sampai Menteri Agama atau Menteri Pendidikan. Kalau diterima, harus mengatasnamakan induk organisasi sekaligus partai. Jangan (minta) satu-satu. Satu kursi menteri, satu kursi jajaran BUMN," ungkap Marzuki.
3. Kalau memang diterima, harus deklarasi damai dukung pemerintah

Lebih lanjut, apabila ormas tersebut sudah diakomodasi dan diberi jatah posisi menteri, harus mempunyai komitmen. Salah satunya, ialah harus membuat instruksi konsolidasi.
"Sekaligus, membuat surat instruksi untuk membuat satu arahan dengan pimpinan. Jangan sampai tidak bisa solid, harus melakukan deklarasi damai untuk siap mendukung pemerintah dan siap menerima apa pun hasil KPU," terang Marzuki.
4. Pesan itu atas dasar diskusi para kiai NU di Jatim

Marzuki juga menyampaikan alasannya kenapa menitipkan pesan tersebut ke Ma'ruf. Karena, pesan itu sudah didiskusikan oleh para kiai NU di Jatim.
"Kenapa kok (ormas lain) tidak boleh mengisi dua kursi itu? Itu usulan dari para kiai di Jawa Timur, kewenangan untuk mengangkat menteri adalah kehendak Presiden. Sehingga, sudah pasti banyak perimbangannya," jelas Marzuki.
5. Sambut baik usulan Ketua PWNU

Sementara, Ma'ruf pun menyambut baik usulan dari Ketua PWNU Jatim. Sayangnya, ia belum dapat memastikan posisi tersebut. "Titipan dari Ketua Wilayah, mudah-mudahan dikabulkan," kata ia.
Ma'ruf juga melihat NU memiliki potensi untuk bisa memberikan kontribusi yang lebih besar di jajaran eksekutif. "Bahkan, bukan hanya Wakil Presiden, ke depan ada presiden NU. Presiden NU-nya dari Jatim," tandas Ma'ruf.
















