Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sistem Pembuangan Hasil Semburan Minyak Kutisari Mulai Dibangun

IDN Times/Dida Tenola
IDN Times/Dida Tenola

Surabaya, IDN Times - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya sudah memastikan bahwa semburan air bercampur minyak di Kutisari Indah Utara III tak lagi berbahaya. Untuk itu, mereka mulai membuat penampungan dan penyaringan hasil semburan.

1. Mulai bangun sistem pembuangan hasil semburan

IDN Times/Fitria Madia
IDN Times/Fitria Madia

Kepala DLH Kota Surabaya Eko Agus Supiadi menjelaskan, pihaknya sudah mulai membuat sistem pembuangan hasil semburan mulai hari ini. Sistem pembuangan tersebut berfungsi sebagai penampungan dan penyaring antara air dengan minyak yang keluar dari semburan.

"Kemarin (Kamis) sudah survei. Hari ini sudah mulai keduk-keduk (penggalian tanah)," jelasnya melalui sambungan telepon kepada IDN Times, Jumat (11/10).

2. Air dipastikan aman dibuang ke selokan

IDN Times/Fitira Madia
IDN Times/Fitira Madia

Sistem pembuangan ini sudah direncanakan sejak awal Oktober lalu, saat mengetahui bahwa semburan berupa air yang memungkinkan untuk dibuang ke selokan. Namun, pembangunannya tertunda lantaran air masih mengandung bahan-bahan berbahaya, seperti minyak dan gas Hidrogen Sulfida (H2S) yang terjebak.

"Sekarang sudah kami periksa. Airnya aman, jadi bisa dibuang ke selokan dan tidak membahayakan lingkungan," tuturnya.

3. Pemkot buat alat sendiri

IDN Times/Fitria Madia
IDN Times/Fitria Madia

Eko melanjutkan, sistem ini dibuat secara manual menggunakan semen, bata, dan beberapa material lainnya yang mirip seperti pembuatan septic tank, sehingga biayanya murah. Hal ini berbeda dengan alat buatan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya yang diajukan Dinas ESDM Jatim seharga Rp150 juta.

"Anak-anak Cipta Karya yang bikin. Seperti semen biasa, base beton gitu," imbuhnya.

4. Ditarget selesai hari Senin

IDN Times/Fitri Madia
IDN Times/Fitri Madia

Dengan alat tersebut, air menjadi aman dibuang ke lingkungan. Sedangkan minyaknya terperangkap di penyaringan dan dapat diambil beberapa hari sekali. Jika sistem berjalan lancar, rumah tersebut dapat kembali ditempati oleh penghuninya.

"Senin ini Insya Allah sudah selesai," pungkasnya.

Share
Topics
Editorial Team
Fitria Madia
EditorFitria Madia
Follow Us

Latest News Jawa Timur

See More

Naik Rp13 Ribu, Cek Daftar Harga Emas 5 Agustus 2025

24 Nov 2025, 15:43 WIBNews

artikelOnhold-ag9w

05 Nov 2025, 10:11 WIBNews