Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Siswa Bangkalan Wakili Indonesia Di ajang Olimpiade Internasional

IDN Times/Musthofa Aldo
IDN Times/Musthofa Aldo

Bangkalan, IDN Times - Hasbiansyah Cahyadi mengharumkan dunia pendidikan di Kabupaten Bangkalan. Siswa kelas XII SMA Negeri 3 ini berhasil meraih Silver Award pada tahap seleksi olimpiade Matematika Internasional Thailand (Timo) yang digelar Oktober tahun lalu.

Atas prestasinya itu, Hasbi akan mewakili Indonesia bersama siswa asal Bima yang meraih Golden Award, pada acara puncak Timo yang akan digelar April mendatang di Thailand.

"Tapi ada dilema, sebab pada April itu, Hasbi harus ujian akhir kelulusan. Kami berharap acara puncak diundur, agar Hasbi bisa berlomba di Thailand," kata Kepala Sekolah SMAN 3, Iskandar, Jumat (8/2).

1. Dari keluarga pas Pasan

IDN Times/Musthofa Aldo
IDN Times/Musthofa Aldo

Hasbi kelahiran tahun 2001, di Desa Manggisan, Kecamatan Burneh. Ia anak tertua dari tiga bersaudara. Keluarganya hidup pas-pasan.

Ayah dan ibunya buruh serabutan. Ayahnya tukang pelitur mebel panggilan. Ibunya bekerja apa saja sesuai order. Kadang jaga toko, kadang jadi ART.

"Meski dari keluarga tidak mampu, Hasbi punya semangat dalam belajar. Meski tak mampu bayar guru privat. Dia belajar otodidak lewat internet," kata Hesla Islamiyati, guru pembimbing matematika Habis di sekolah.

2. Sempat ditolak sekolah favorit

IDN Times/Musthofa Aldo
IDN Times/Musthofa Aldo

Setelah lulus sekolah dasar, Hasbi sekolah di SMP Negeri 2 Bangkalan. Namun tiga tahun disana, sistem pembelajaranya tak mampu membantu Hasbi mengembangkan minatnya di bidang Matematika. Dia pun lulus dengan nilai biasa.

Dampaknya terlihat ketika dia mencoba mendaftar ke dua SMA favorit di Bangkalan yaitu SMAN 1 dan 2, dia ditolak.

Beruntung ada SMAN 3 yang menerimanya. Di sekolah yang meraih Anugerah Adiwiyata itu, Bakat Hasbi terasah dan terarah. Sejak kelas IX hingga kelas XII, Hasbi selalu ikut lomba sains matematika dan selalu lolos tiga besar. Mulai dari Olimpiade Sains tingkat Kabupaten hingga tingkat Nasional.

Dan selangkah lagi, Hasbi akan meraih gelar internasional Nasional pertamanya bila berhasil di Thailand nanti. "Sekolah akan support penuh Hasbi, dia murid yang baik dan rajin," ujar Kepala sekolah Iskandar.

3. Ngutang ke Paman 200 ribu untuk ikut Timo

IDN Times/Musthofa Aldo
IDN Times/Musthofa Aldo

Keikutsertaan Habis di Thailand Internasional Matematic Olimpiad tanpa rencana yang matang. Awalnya dia diberitahu temannya bahwa ada olimpiade sains di internet.

Karena waktu pendaftaran sudah mepet, Tanpa pikir panjang Hasbi mendaftar. Dia pun pinjam uang Rp 200 ribu ke pamannya untuk membayar uang pendaftaran. "Pokoknya serba dadakan, yang terpikir saya harus ikut," kata Hasbi.

Soal pinjaman itu, Iskandar mengatakan Hasbi sama sekali tak bilang ke sekolah untuk ikut olimpiade itu. Andai dia bilang, sekolah akan menalangi biaya yang dibutuhkan. "gak ngomong ke saya, baru ngasih tahu sewaktu mau lomba," ucap dia.

Meski bertaraf internasional, proses seleksi olimpiade Thailand di pusatkan di masing-masing daerah siswa yang mendaftar. Hanya pelaksanaannya dilaksanakan serempat di seluruh Indonesia, juga pengumuman pemenangnya.

"Alhamdulillah saya dapat medali silver, kalau meraih perunggu tidak bisa mewakili Indonesia," ujar dia.

4. Berharap dapat beasiswa ke Unesa

IDN Times/Musthofa Aldo
IDN Times/Musthofa Aldo

Ketika ditanya ingin kuliah di mana? Ada dua Universitas yang di idamkan Hasbi: ITS dan Unesa. Tapi, orang tuanya mendukung Hasbi ke Unesa karena jurusan keguruan matematika. "Orang tua ingin saya jadi guru, saya ikut saja," kata dia.

Dia berharap ada lembaga yang mau memberinya beasiswa. Tanpa beasiswa, impian kuliahnya itu hanya sebatas angan belaka.

"Kalau saat ini, salah satu peluang yang paling mungkin bagi Hasbi dapat beasiswa adalah program bidik misi," kata Hesla, guru sekaligus pembimbing Hasbi.

 

 

 

 

 

Share
Topics
Editorial Team
Musthofa Aldo
EditorMusthofa Aldo
Follow Us