Surabaya, IDN Times- Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Asfinawati, mengkritik penerbitan Surat Keputusan Bersama (SKB) 11 menteri soal penanganan radikalisme di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN). Menurutnya, SKB 11 menteri merupakan langkah awal untuk menghidupkan kembali otoritarianisme di Indonesia.
“Perseteruan elit sebenarnya menciptakan orang-orangan sawah yang kalau dilihat dari jauh terlihat menyeramkan, padahal dari dekat bukan orang. Orang-orangan sawah ini pada 1965 adalah komunis, pada Orde Baru adalah ekstrem kanan dan kiri, dan pada era sekarang adalah radikalisme,” kata Asfinawati saat diskusi di LBH Surabaya, Selasa (3/12).