Surabaya, IDN Times - DPD Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Jawa Timur (Jatim) membeberkan alasannya terkait pelaporan Ustaz Abdul Somad (UAS) ke Polda Jatim, Selasa (20/8). Padahal, video yang diduga ujaran kebenciaan ini sudah dibuat sejak 3 tahun silam.
Video UAS Sudah 3 Tahun Silam Tetap Dilaporkan, Ini Alasannya

1. Beri peringatan ke tokoh agama agar tetap bijak bertutur kata
Konsultan hukum DPD GAMKI Jatim, Evan Siahaan mengatakan pihaknya tidak melihat berapa lama video itu dibuat. Laporan yang dilayangkan ke Polda Jatim, bertujuan untuk memberikan pelajaran ke siapapun termasuk tokoh agama agar bijak dalam bertutur kata.
"Apapun itu berapa pun lamanya isi video menjadi tuntutan kita. Artinya ini sebagai upaya untuk memperingatakan tokoh agama dari latar agama apapun itu. Agar mereka harus berhati-hati dalam menyampaikan pesan-pesan keagamaan," ujar Evan.
2. Selain UAS ada akun Facebook Zulkifli yang dilaporkan
Tak hanya UAS, GAMKI juga melaporkan akun Facebook bernama Zulkifli. Dia menilai akun tersebut secara sengaja memberi keterangan pada video UAS yang diduga mengandung unsur ujaran kebencian.
"Ia melanggr UU ITE karena dengan sengaja mereka dirimya sendiri menyatakan bahwa Tuhan tidak benar dan sebagaianya. Ini adalah pelajran-pelajaran yang kita berikan kepada halayak luas," kata Evan.
3. Laporan masih dikaji Ditreskrimsus
Terkait penerimaan laporan, Evan mengaku mendapag surat keterangan pengaduan dari Subdit V Siber Ditreskrimsus Polda Jatim. Dia juga menyampaikan kalau karena laporan GAMKI kepada UAS perlu dikaji sebelum diterima dan resmi mendapatkan nomor Laporan Polisi (LP).
"Saat ini laporan sedang diproses karena masih membutuhkan penyelidikan kalau dari keterangan petugas yang piket di sini. Jadi LP-nya belum dikeluarkan, masih menunggu beberapa hari. Ini akan kami pantau dan perhatikan karena menyangkut bagaimana ke depan kehidupan umat beragama," jelasnya.
4. Video UAS soal salib viral
Sebelumnya, dalam potongan video yang viral di media sosial, UAS menjawab pertanyaan seorang jemaahnya mengenai salib. UAS menjawab salib adalah jin kafir, sebab pada salib terdapat jin kafir. Video tersebut pun langsung diserbu beragam komentar, khususnya dari umat Kristiani. UAS dianggap telah menghina Tuhan dan agama mereka.
Terkait viralnya video ceramah ini, UAS telah menyampaikan klarifikasi. Berikut penjelasan UAS melalui pengajian yang diunggah oleh akun YouTube FSRMM TV, Minggu (18/8).
Video berjudul 'Klarifikasi Tentang Anggapan Ustadz Abdul Somad Menghina Kristen / Menghina Salib' itu berdurasi 57 menit. Dalam video itulah UAS menyampaikan klarifikasinya.
"Saya sedang dilaporkan ke Polda Nusa Tenggara Timur karena dianggap penistaan agama. Sudah baca beritanya?" kata UAS dalam video itu.
UAS memberikan tiga poin klarifikasi. Pertama, dia hanya menjawab pertanyaan dari anggota jemaah dalam kajian yang dilakukannya di sebuah masjid di Pekanbaru. Kedua, UAS menyebut kajiannya disampaikan dalam forum tertutup di masjid.
"Itu pengajian di dalam masjid tertutup, bukan di stadion, bukan di lapangan sepak bola. Bukan di TV, tapi untuk intern umat Islam menjelaskan pertanyaan umat Islam mengenai patung dan tentang kedudukan Nabi Isa. Untuk orang Islam dalam sunah Nabi Muhammad," jelas UAS.
Dalam poin terakhir, UAS menegaskan ceramah tersebut sudah lama, yakni sekitar tiga tahun lalu di salah satu masjid di Pekanbaru, Riau.
"Pengajian itu lebih tiga tahun lalu. Sudah lama, di kajian subuh Sabtu, di Masjid Annur, Pekanbaru. Karena rutin pengajian di sana, satu jam pengajian dilanjutkan diteruskan dengan tanya jawab, tanya jawab," jelas dia.