Jelang Lawan PSS Sleman, Borneo FC Pilih TC di Kota Batu
Batu, IDN Times - Mengisi jeda kompetisi Liga 1, Pusamania Borneo FC memilih untuk melakukan training camp (TC) di Kota Batu. Bukan tanpa alasan tim berjuluk Pesut Etam tersebut memilih Kota Batu sebagai lokasi TC. Suasana yang nyaman dan sejuk menjadi alasan tim asuhan Mario Gomes memilih kota Apel.
1. Berlatih selama empat hari
Tim Pesut Etam menjalani training camp di Kota Batu selama empat hari, mulai 15 hingga 18 November. Training camp tersebut juga sebagai persiapan jelang menyambangi markas PSS Sleman. Laga tersebut bakal di gelar di Sleman pada 20 November mendatang.
"Kami pilih Batu karena tempatnya nyaman untuk berlatih. Fasilitas yang tersedia juga cukup lengkap," papar pelatih Borneo FC Roberto Carlos Mario Gomez, Senin (18/11).
2. Inginkan latihan lebih intens
Pelatih asal Argentina itu menyebut bahwa situasi di Kota Batu lebih tenang dan dingin. Hal itu sangat memungkinkan baginya untuk membuat program latihan lebih intens. Apalagi dirinya ingin membawa Borneo FC bisa meraih hasil lebih baik di kompetisi Liga 1.
"Kami ingin latihan lebih keras. Kalau di Samarinda tidak bisa karena terlalu panas. Di Batu suasananya enak, jadi kami bisa berlatih lebih keras kapanpun," tambahnya.
3. Incar posisi runner up
Sejauh ini selisih poin Borneo FC dengan posisi runner up yang dihuni Persipura Jayapura hanya dua poin saja. Masih ada peluang bagi Renan Silva dkk untuk mendongkel posisi dua. Hal itulah yang tengah diincar oleh Mario Gomez. Untuk itu, ia mengaku akan habis-habisan di sisa tujuh laga Liga 1.
"Kalau Bali United saya rasa sudah terlalu jauh untuk dikejar. Tetapi kalau posisi kedua masih sangat terbuka. Kami akan bertarung untuk merebut posisi tersebut," tambah mantan pelatih Persib Bandung tersebut.
4. Belum puas dengan performa Borneo FC
Di sisi lain, Mario Gomez mengakui bahwa dirinya belum terlalu puas dengan performa Borneo FC. Tetapi ia mengaku bahwa tidak bisa memaksakan pemainya bekerja di luar batas. Menurutnya, untuk mencapai level tertinggi perlu proses yang tidak mudah.
"Pemain bukan robot, mereka manusia yang terkadang bisa main bagus. Tetapi di waktu lainnya juga bisa main buruk. Tetapi yang terpenting bagi kami adalah bagaimana bertarung setiap laga dan mendapat posisi lebih baik diakhir kompetisi," tandasnya.
