Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Panen Melimpah, Harga Jual Cengkih Anjlok

Dok.IDN Times/Istimewa
Dok.IDN Times/Istimewa

Madiun, IDN Times - Sejumlah petani cengkih di Kabupaten Madiun mengeluhkan anjoknya harga komoditas perkebunan ini. Pada musim panen seperti sekarang, harga cengkih kering per kilogramnya hanya Rp 65ribu. Padahal pada momentum serupa tahun lalu, harganya bisa mencapai Rp100 ribu per kilogram. 

Penurunan harga hingga Rp35 ribu per kilogram dinilai sebagai dampak membeludaknya hasil panen secara nasional. Ketidaksabilan harga ini juga dituding adanya permainan oleh para tengkulak. "Seharusnya ada patokan, harga terendah berapa dan tertinggi berapa," kata Sugeng salah seorang petani cengkih di wilayah Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, Selasa (9/7).

1. Banyak tanaman yang mengering

Dok.IDN Times/Istimewa
Dok.IDN Times/Istimewa

Dengan nilai jual cengkih yang anjlok, menurut dia, merugikan petani. Meski tidak terdapat selisih terlalu banyak antara nilai penjualan dengan modal, namun jika dikalkulasikan dengan masa panen selama setahun maka tidak nyucuk.

Belum lagi, saat musim kemarau berlangsung seperti sekarang banyak pohon yang mengering. Biaya yang dikeluarkan pun bertambah lantaran untuk melakukan perawatan agar tanaman komoditas ini tetap hidup. Karena itu, produktivitasnya diprediksi menurun dan hasil panen setahun mendatang jumlahnya bakal merosot.

"Sekarang saja harga cengkih basah Rp17 ribu-Rp22 ribu. Anjlok dari tahun lalu," ujar Sugeng. Ia memperkirakan nilai jual cengkih nantinya bakal merosot seiring musim kemarau yang datang lebih awal pada tahun ini.

2. Bakteri juga menyerang pohon cengkih

Dok.IDN Times/Istimewa
Dok.IDN Times/Istimewa

Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), puncak musim kemarau di Pulau Jawa termasuk Madiun berlangsung pada Juli - Agustus. Sedangkan setahun lalu pada September-Oktober. 

Kabid Perkebunan Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun Muhammad Yasin mengatakan bahwa serangan bakteri pembuluh kayu cengkih (BPKC) juga mengakibatkan penurunan produksi. Hasil panen setahun lalu sebanyak 180-an ton. "Kalau tahun ini sampai bulan ini kami mendata sebanyak 172,60 ton," ujar Yasin. 

3. Bakteri bisa diatasi dengan memotong dan membakar bagian yang mengering

Dok.IDN Times/Istimewa
Dok.IDN Times/Istimewa

BPKC, ia melanjutkan menyerang tanaman cengkih yang dibudidayakan di wilayah Kecamatan Dolopo. Lokasi ini merupakan bagian dari total lahan seluas 502,1 hektare untuk pengembangan cengkeh di Kecamatan Dagangan, Kare, Gemarang, Wungu, dan Dolopo. 

"BPKC mulai menyerang sekitar dua tahunan ini akibat tertular dari wilayah Ponorogo yang terbawa angin," ujar dia. 

Untuk menanggulangi, Yasin menuturkan tidak bisa dilakukan spontan karena berkaitan dengan kondisi pohon cengkih yang terserang. Upaya yang bisa dilakukan petani, seperti memotong maupun membakar bagian pohon yang telah mengering. "Kami belum optimis kalau hasil panen cengkih tahun depan bisa lebih baik," kata Yasin.

Share
Topics
Editorial Team
Nofika Dian Nugroho
EditorNofika Dian Nugroho
Follow Us

Latest News Jawa Timur

See More

Naik Rp13 Ribu, Cek Daftar Harga Emas 5 Agustus 2025

24 Nov 2025, 15:43 WIBNews

artikelOnhold-ag9w

05 Nov 2025, 10:11 WIBNews