Kadindik Benarkan Ada Siswa SD Tendang Guru, Begini Faktanya

Surabaya, IDN Times - Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Surabaya, Ikhsan mengklarifikasi terkait adanya penendangan siswa terhadap guru di sekolah dasar (SD) negeri kawasan Balongsari. Ia pun membenarkan adanya insiden tersebut.
"Di sana itu memang ada kejadian kecelakaan (penendangan) itu. Guru mengalami patah tulang," ujar Ikhsan saat ditemui di Humas Pemkot Surabaya, Rabu (24/4).
1. Mulanya siswa tidak berpenampilan sopan saat di sekolah

Ikhsan mengatakan, insiden tak patut ditiru itu terjadi saat peringatan Hari Kartini. Nah, ketika itu siswa tidak memakai pakaian bernuansa batik. Ia malah berpenampilan lain, dengan aksesoris rantai.
"Dandannya beda. Sama guru diingatkan. Ada pakai gaya rantai. Rantainya disimpan (disita)," kata Ikhsan.
2. Ketika minta aksesoris, ada aksi penendangan

Saat aksesoris rantai itu sudah dibawa oleh guru, siswa pun tidak terima. Akhirnya siswa memaksa guru untuk mengembalikan rantai tersebut, tapi tetap ditolak oleh sang guru.
"Mereka minta properti (rantai) dikembalikan. Itu pas proses dialog ada kejadian di sana (penendangan)," jelas Ikhsan.
3. Siswa dan guru sudah berdamai

Lebih lanjut, Ikhsan memastikan bahwa siswa dan guru yang terlibat dalam insiden tersebut sudah berdamai. Wali murid pun sudah datang ke sekolah untuk meminta maaf kepada sang guru.
"Jadi memang pihak keluarga ke sekolah melakukan ketemu sendiri dan silaturahim. Menyelesaikan itu," ungkap Ikhsan.
4. Lakukan pembinaan kepada siswa

Ikhsan menambahkan, untuk penanganan kepada siswa, pihaknya segera mendatangkan psikolog. Nantinya, siswa akan didampingi dan dibina supaya tidak mengulangi hal serupa.
"Guru menyadari (memaafkan) sepenuhnya anak binaan. Artinya kita dampingi. Pakai psikolog," tandas Ikhsan.
















