Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

KPU Umumkan Hasil Pemilu 2019, Polda Jatim Perketat Pengamanan

Kabid Humas Polda Jawa Timur (Jatim) Kombes Pol Frans Barung Mangera. IDN Times/Ardiansyah Fajar
Kabid Humas Polda Jawa Timur (Jatim) Kombes Pol Frans Barung Mangera. IDN Times/Ardiansyah Fajar

Surabaya, IDN Times - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah mengumumkan dan menetapkan hasil rekapitulasi suara Pemilu 2019, Selasa (21/5) dini hari. Melihat perkembangan dan gejolak masyarakat, Polda Jawa Timur (Jatim) pun mengambil langkah pengamanan ketat.

1. Amankan obyek vital bersama TNI

IDN Times/Gregorius Aryodamar P
IDN Times/Gregorius Aryodamar P

 

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera memastikan, polisi akan memperketat pengamanan di jalanan serta obyek vital di wilayah Jatim. Pengamanan ini dilakukan bersama TNI.

"Kami bergerak bukan hanya di jalan, tapi juga obyek vital yang ada seperti PLN, Pertamina dan obyek vital lain. Itu kami lakukan pengamanan bekerja sama dengan TNI karena ini vital sekali," ujar Barung, Selasa (21/5).

2. Tetap jaga KPU dan terus siaga pengamanan hingga Oktober 2019

Instagram/humaspoldajatim
Instagram/humaspoldajatim

 

Perwira dengan tiga melati emas ini menambahkan, pihaknya hingga saat ini masih menerjunkan anggota untuk menjaga Kantor KPU Jatim. Hal ini dilakukan pengamanan guna mendukung kamtibmas di seluruh wilayah Indonesia.

"Ini konsolidasi untuk kepastian keamanan saat pengumuman pemilu oleh KPU. Pascapengumuman kami tetap lakukan pengamanan sampai pelantikan presiden pada bulan Oktober," kata Barung.

3. Tetap lakukan sweeping massa 22 Mei

IDN Times / Nofika Dian Nugroho
IDN Times / Nofika Dian Nugroho

 

Tak hanya itu, polisi juga masih melakukan sweeping terhadap kendaraan yang diduga rombongan aksi 22 Mei. Sweeping ini sudah berlangsung sejak 18 Mei hingga sekarang. Mengenai antisipasi pemberangkatan massa secara personal, Barung mengakui pihaknya agak kesulitan mendeteksi keberangkatan mereka.

Meski begitu, pihak kepolisian mencari data ke Perusahaan Otobus (PO) untuk mencegah keberangkatan ke Jakarta. "Untuk mendeteksi yang personal cara bertindak kami berbeda. Kami mencari ke PO-PO langsung, siapa yang mendaftar ke Jakarta, itu yang dilakukan pendekatan agar tak ke Jakarta," jelas Barung.

4. Lihat gejolak medsos yang mulai turun

Pexels/Tracy Le Blance
Pexels/Tracy Le Blance

 

Barung juga melihat di media sosial masih banyak provokasi yang terjadi. Meskipun intensitasnya sudah jauh menurun dibanding sebelum adanya upaya penegakan hukum dari kepolisian.

"Tetapi kami yakin akan melakukan penegakan hukum, terutama akun-akun sebelah yang terus melakukan provokasi," tandasnya.

Share
Topics
Editorial Team
Ardiansyah Fajar
EditorArdiansyah Fajar
Follow Us

Latest News Jawa Timur

See More

Naik Rp13 Ribu, Cek Daftar Harga Emas 5 Agustus 2025

24 Nov 2025, 15:43 WIBNews

artikelOnhold-ag9w

05 Nov 2025, 10:11 WIBNews