Tekanan Semburan Minyak Mentah di Kutisari Meningkat

1. Tekanan semburan meningkat disertai air

Berdasarkan pantauan IDN Times, semburan minyak tersebut tampak begitu aktif dengan gelembung-gelembung. Salah satu petugas Linmas yang berjaga di rumah tersebut, Herlambang, mengatakan bahwa semburan tersebut tekanannya meningkat dan disertai campuran air.
"Sejak kemarin (Kamis) seperti ini. Bukan semburan baru. Cuma tekanannya saja meningkat," ujarnya sembari menunjukkan titik semburan kepada IDN Times, Jumat (27/9).
2. Gas metana meningkat

Perubahan kondisi ini pun langsung ditinjau oleh Perusahaan Gas Negara (PGN). Petugas survei, Arihan Rohandi menjelaskan bahwa memang terjadi peningkatan kadar gas metana dari yang semula 40 persen, kini jadi 80 persen.
“Metana ada kenaikan, sekarang kandungannya 80 persen, 20 ribu ppm. Di bawah 100 ppm masih aman. Pasti mudah terbakar, karena ada metana,” tuturnya usai melakukan pemeriksaan menggunakan laser minimethane.
3. Masih menganalisis sampel

Namun, hingga saat ini belum ada keterangan resmi atas kejadian tersebut. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemkot Surabaya masih menyerahkan sampel minyak ke Pertamina untuk diteliti lebih lanjut.
"Untuk kandungan, kami dibantu Pertamina untuk menganalisisnya. Sampel kami kirim hari ini," ujar Kepala Seksi Pemantauan dan Pengendalian Kulaitas Lingkungan Hidup, DLH Ulfiani Ekasari ketika dihubungi IDN Times.
4. Kehabisan tong penampung

Sementara itu, jumlah minyak yang keluar dari semburan belum menurun. Bahkan, petugas penjaga di rumah tersebut kehabisan tong untuk menampung minyak. Saat ini pihaknya menanti tambahan tong dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Bina Marga.
"Dari kemarin jam 3 sore itu sudah habis 16. Yang mengangkut dari PU, kadang juga kami bantu," tambah Herlambang.
















